SALAM MESSAGE .n_n.

Jumat, 30 November 2012

NGEFANS BERUJUNG KECEWAAAAA

Hmmm, mau curhat lagi.. Berbagi pengalaman...

Saat sekolah, dari SD kelas 1 hingga SMA kelas 3, bukannya bersombong-sombong, bisa dibilang Aya punya prestasi di banyak bidang, bukan hanya nyabet peringkat 1 atau 3 besar di sekolah, tapiiii juga macam-macam ajang perlombaan non akademik. Ntah bagaimana cara Bapak dan mamak mendidiknya hingga Aya jadi banyak bisa ini dan itu, ALHAMDULILLAH (Lagi-lagi TIDAK BERMAKSUD SOMBONG).

Dari kelas 1 sampe 6 SD, Aya selalu masuk 3 besar, bersama 2 orang teman yg lain (yang sekelas sama Aya, dari kelas 1 SD hingga 3 SMA), dimana posisi 1, 2 dan 3 selalu kami tempati secara bergantian. Saat SMP, Saya memegang prestasi juara umum 3 tahun berturut2 dan rangking 1 dari kelas 1-3 SMP. Saat SMA, kelas 1 peringkat 1, dan masuk IPA masuk 3 besar di kelas XI dan XII. 

Aya suka Alquran (suka tilawah, suka tartil, suka syarhil, suka fahmil, suka khat, dsb), Aya suka bernasyid, Aya suka bersholawat, Aya suka bernyanyi, Aya suka berkreativitas dengan majalah dinding, Aya suka macam-macam kerajinan tangan,  Aya suka ikut ini dan itu tanpa disuruh, dan sebagainya. Aya suka semuanya. Allah begitu baik memberikan Aya masa sekolah yang luar biasa, mengumpulkan piagam penghargaan yang ntah sudah berapa banyak dari akademik dan non akademik, islami maupun umum, juga mengumpulkan trophy. Syukur alhamdulillah bisa membuat  senyum indah di wajah kedua orangtua Aya. 

Tapi jujur saja Aya tak pernah merasa lebih, Aya tak pernah merasa hebat, karena saat pergi ke dunia luar, mewakili sekolah dalam berbagai ajang perlombaan, pelatihan dan sebagainya, Aya bertemu dengan orang-orang hebat dan buanyaaaak prestasi, seperti yang Aya geluti saat itu. DAN KAMI SAMA-SAMA BELAJAR SERTA BERBAGI PENGALAMAN. Saat belajar, tak ada kata BERSAING, TAKUT KALAH, dsb.. Kami SPORTIF, saat yang satu belum mengerti, kami ajari bersama-sama, tidak ada yang tidak mengerti sendiri, atau mengerti sendiri. Kami tidak hitung-hitungan berbagi ilmu, berbagi informasi yang kami punya. Luar biasa. 

Dan saat kuliah, TERNYATA bertemu dengan buanyak orang-orang yang perhitungan dan TAKUT KALAH SAING. Aya suka dan gampang kagum dengan orang-orang yang berprestasi. Apalagi dia rendah hati dan tidak pelit berbagi. Subhanallah doa Aya mengalir untuk kebaikannya tanpa batas. Aya suka orang2 pintar yang rendah hati, pintar yang tak merasa dirinya lebih sendiri, pintar yang tak sesuka-suka kepada orang yang dianggapnya tak lebih pintar darinya, pintar yang tawadhu, pintar yang murah hati terhadap ilmu yang dimilikinya. 

Aya pernah minta diajarkan sesuatu dengan seorang teman yang SANGAT BERPRESTASI DI MATA AYA. Bahkaaaaan  nama sesosok teman itu, bukan Aya saja yang memikirkannya, tapi sesosok teman lain juga menyarankan untuk bertanya kepada si sosok sangat berprestasi. Sekali bertanya, tak digubris. Kedua bertanya tak digubris, dan Aya sudah tak punya muka lagi untuk bertanya ketiga kalinya. Aya memilih mundur dan bertanya pada yang lain saja. Astaghfirullah... Saat itu juga si teman yang menyarankan hilang simpatik kepada sesosok sangat berprestasi tersebut. Tak menyangka, ilmu yang segunung kelihatannya itu akan ditelan sendiri tanpa dibagi. Miris ya? Memang. (Apa karena Aya tidak sefakultas dengannya?? Apa karena Aya seangkatan dengannya?? Apa karena... dll. Ah prasangka yang membuat dosa, sudahlah, ikhlaskan saja. -catatan ini hanya sebagai pengingat, semoga kita tidak seperti ini)

Saat itu lenyap sudah simpatik Aya padanya. Apa-apa yang dia kerjakan tak lagi bermakna di mata Aya, tak lagi bernafsu dan terinspirasi oleh apa saja prestasinya, karena merasa tak guna. Hanya memikirkan dirinya saja. Kasihan ya, padahal ilmu adalah LADANG AMAL. 

Aya jadi teringat sosok kakak dari Fakultas Pertanian, yang sempat menjabat Ketua Umum Nadwah. Aya bertanya sedikit saja pada beliau, perihal pertanyaan yang sama yang Aya ajukan kepada si sosok sangat berprestasi, kalian tahu tanggapannya??? Dia begitu bersemangat berbagi dan bersemangat mengompo-ngompori Aya agar ikut. Luar biasa semangatnya. Dan dia ingin menjelaskan sekenyang-kenyangnya pada Aya dengan syarat Aya ngajak teman 1 lagi terserah dari mana, fakultas apa, yang berkeinginan seperti Aya. LUAR BIASA. Hanya berdua. Dan kami kenyang mendapat materi segunung dari beliau. Padahal Aya tak sefakultas dengannya. Padahal Aya tak terlalu kenal dekat dengannya. padahal, padahal padahal..... Ilmumu berkah insyaallah kak. Amal Jariah.

Aya sudah melupakan si sosok sangat berprestasi kala itu. Dan alhamdulillah sekarang Aya menganggapnya sangat-sangat biasa. Mungkin kaena Aya saja yang terlalu berlebihan, lalu akhirnya Ayalah yang kecewa. Kata si teman yang menyarankan, sudahlah, sekarang sudah tau kan seperti apa si artis pujaanmu itu bagaimana orangnya, jadi tak perlulah berlebih-lebihan menyukainya. kau juga bisa, bahkan lebih darinya. Dan insyaallah kau tidak akan sepelit dia.

Hmmm.. ya ya ya... Ada lagi. Cerita teman, dimana si teman ini selalu memonopoli informasi. Dia takut tersaing teman-temannya. Dia takut dia kalah dengan teman-temannya apabila teman-temannya tahu. Dia selalu mengikuti ini dan itu tanpa bagi-bagi informasi dengan teman-teman sekelasnya. Sampai akhirnya dia pulang membawa piala kebanggaan, dan teman-temannya bertanya, kau ikut apa, kau ikut dimana? kapan? kenapa kami tak tahu? dsb.

Kira-kira seperti itulah. Ini juga sekaligus mengingatkan diri sendiri. 

Ah jadi terkenang sosok-sosok sahabat yang kepingin belajar tilawah dengan Aya, hingga lulus tak tersempatkan sekalipun. Sedih. Maaf ya kawan-kawan. Semoga Allah menggantinya dengan yang lebih baik. ^_^

Untuk kebalikan PELIIIIT, Aya ketemu yang murah hati di duniaaaaa HANDICRAFT dan WRITING. LUARRRR BIASA. Mereka baik-baik semua. Mereka tanpa takut tersaingi. Mereka tanpa takut berbagi ilmu. mereka tanpa takut saling mengajari. Mereka tanpa takut  rejeki mereka tercolongi. KARENA APA? KARENA MEREKA TAHU REJEKI SUDAH ADA YANG MENGATUR. KARENA MEREKA TAHU MASING-MASING ORANG SUDAH ADA JATAHNYA DARI SANG MAHA PENGATUR...

ya, itulah yang membuat mereka makin gemilang dengan karya-karya mereka.. ^_^ orang-orang seperti ini yang dibutuhkan dalam jumlah banyak di muka bumi ini, di bumi kepunyaan Allah, Pencipta Alam Semesta ini..

Semogaaaa, yang baca mampu mengambil hikmahnya yaaa. ^_^ Mohon maaf apabila ada yang merasa tersinggung bin tersindir.. Semoga Allah selalu melindungi kita dari sikap ujub, sombong, merasa lebih, iri, dengki, dan macam-macam sifat syaiton lainnya. Aamiin ^_^

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

2 komentar:

  1. "hosh..hosh..." Bacanya pake satu tarikan nafas...
    Mantep bener dah semangatnye. Sampe gak kedip bacanya..hehe..
    LANJUTKAN!!! Keep Humble:)

    BalasHapus
  2. huah.. cy, ini sebentuk ekspresi kekecewaan di masa lalu.. hehe... Dari pada sia2 dan ga dapet apa-apa, sekiranya dengan notes ini jadi pengingat bagi Ria juga bagi para pembaca, ^_^ setuju, KEEP HUMBLE ^_^9

    BalasHapus

Trims ya sudah berkenan ninggalin jejak di Memories of My Life .n_n.