SALAM MESSAGE .n_n.

Rabu, 23 Januari 2013

MASA DEWASA DINI PENYESUAIAN PRIBADI DAN SOSIAL


Pengertian
Istilah adult berasal dari kata kerja latin adultus yang berarti “telah tumbuh menjadi kekuatan dan ukuran yang sempurna”. Orang dewasa adalah individu yang telah menyelesaikan pertumbuhannya dan siap menerima kedudukan dalam masyarakat bersama orang dewasa lainnya.
Setiap kebudayaan membuat pembedaan usia kapan seseorang dikatakan mencapai status dewasa secara resmi. Dengan meningkatnya lamanya hidup atau panjangnya usia rata-rata orang maka masa dewasa sekarang mencakup masa yang paling lama dalam hidup.

Masa dewasa dibagi menjadi 3 bagian, yaitu:

I.      Masa Dewasa Dini: dimulai pada umur 18 thn- 40 thn, saat masa perubahan-perubahan fisik meyertai berkurangnya kemampuan reproduksi.
II.      Masa Dewasa Madya: dimulai pada umur 40 thn- 80 thn. Kemampuan fisik dan psikologis menurun dengan jelas pada setiap orang.
III.      Masa Dewasa Lanjut (Lansia)- Senescence: dimulai dari umur 60 thn- kematian. Kemampuan fisik dan psikologis cepat menurun, berpenampialn, bertindak dan berperasaan seperti ketika masih lebih muda.

Ciri-Ciri Masa Dewasa Dini

I.            Sebagai masa pengaturan. Dikatakan bahwa masa kanak-kanak dan remaja adalah masa pertumbuhan dan masa dewasa adalah masa pengaturan. Penjajakan terlalu singkat akan menghasilkan bibit-bibit ketidak puasan. Karena itu banyak pemuda mencoba berbagai pekerjaan, untuk menentukan yang paling sesuai untuk memenuhi kebutuhan mereka dan yang akan emberikan kepuasan permanen. Demikian juga wanita muda, mereka mencoba berbagai pekerjaan sebelum menentukan pilihan. Orang muda memulai kehidupan tergantung pada dua faktor, yaitu:
a)      Cepat tidaknya mereka menemuakn pola hidup yang memenuhi kebutuhan mereka kini dan masa mendatang.
b)      Tanggung jawab yang harus dipikulnya sebelum ia mulai berkarya.

II.                        Sebagai usia reproduktif. Orang tua merupakan salah satu peran yang paling penting dalam kehidupan seorang dewasa.orang yang belum menikah hingga menyelesaikan pendidikan atau telah memulai karirnya tidak akan menjadi orangtua sebelum merasa mampu berkeluarga, dan wanita yang  ingi berkarir setelah menikah akan menunda untuk mempunyai anak sampai usia tiga puluhan, bagi dasa warasa terakhir dari masa dewasa dini merupakan “usia reproduktif”. Bagi orang yang telah mempunyai keluarga atau anak pada masa remaja kemungkinan seluruh masa dewasa dini merupakan usia reproduktif.

III.                        Sebagai masa bermasalah: dalam tahun –tahun awal masa dewasa banyak masalah baru yang harus dihadapi, yang berbeda dari masalah-masalah yang sudah dialami sebelumnya. Dari awal masa dewasa, rata-rata orang disibukkan dengam masalah penyesuaian diri dalam berbagai aspek kehidupan. Karena masalah-masalah yang harus diatasi rumit dan memerlukan waktu dan energi untuk diatasi, maka berbagai penyesuian ini tidak dilakukan serempak, demikian pula bentuk akhir penyesuaian tidak akan diterima secara serempak. Ada tiga alasan umum mengapa penyesuaian terhadap masalah-masalah pada awal masa dewasa sulit, yaitu:
a)      Sedikit sekali orang muda yang mempunyai persiapan untuk menghadapi masalah-masalah yang perlu diatasi orang dewasa.
b)      Mencoba menguasai dua atau lebih keterampilan secra serampak biasanya menyebabkan kedua-duanya kurang berhasil.
c)      Yang terberat, orang-orang muda itu tidak memperoleh bantuan dalam menghadapi dan emecahkan masalah-masalah mereka, tidak seperti ketika mereka belum dianggap dewasa.                           

   
IV.            Masa ketegangan emosional: apabila seseorang berada didaerah baru maka ia akan berusaha untuk mengingat letak tanah itu dan mungkin sekali mereka resah dan megalami keresahan emosional. Sekitar awal atau pertengahan umur tigapuluhan, kebanyakan orang dapat memecahkan masalah dengan baik, sehingga menjadi stabil dan tenang secra emosi. Apabila emosi masih yang menggelora masih tetap kuat pada usia tiga puluhan maka hal ini berarti penyesuaian dirinya belum terlaksana sera mamuaskan, hal ini umumnya nampak dalam bentuk keresahan. Keresahan ini tergantung dari masalah penyesuaian yang harus dihadapi.

V.            Sebagai masa keterasingan sosial: dengan berakhirnya pendidikan formal dan terjunnya sesorang ke dalam pola kehidupan orang dewasa, hubungan dengan kelompok menjadi renggang, keterlibatan dengan kegiatan di luar rumah akan terus berkurang. Sebagai akubatnya, untuk pertama kali, srmua orang muda akan keterpencilan sosial atau “krisis keterasingan” (Erikson). Keterasingan diintensifkan dengan adanya semangat bersaing dan hasrat kuat untuk maju dalam karir—dengan demikian keramahtamahan masa remaja diganti dengan persaingan dalam masyarakat dewasa, dan harus mencurahkansebagian besar tenaga untuk pekerjaan sehingga sedikit waktu untuk bersosialisasi. Akibatnya mereka menjadi egosentris dan menambah rasa kesepian mereka.
VI.            Masa komitmen: ketika menjadi dewasa, orang-orang muda mengalami perubahan tanggungjawab dari pelajar yang bergantung sepenuhnya kepada orangtua, menjadi orang dewasa mandiri, maka mereka akan menemukan pola hidup baru, tanggung jawab baru, serta komitmen baru.

VII.            Masa ketergantungan: meskipun telah mencapai status dewasa, banyak orang muda yang masih tergantung kepada orang lain selama jangka waktu berbeda-beda.

a)      Masa perubahan nilai: beberapa alasan yang menyebabkan perubahan nilai:
b)      Jika orang muda dewasa ingin diterima oleh anggota-anggota kelompok orang dewasa, mereka harus menerima nilai-nilai kelompok ini.
c)      Orang-orang muda segera menyadari kebanyakan kelompok sosial berpedoman pada nilai-nilai konvensional.
d)     Orang-orang muda yang menjadi orang tua cenderung mengubah nilai-nilai mereka lebih cepat daripada yang tidak menikah atau tidak punya anak, tetapi mereka juga bergeser pada nilai-nilai yang lebih konservatif dan tradisional.


VIII.            Masa penyesuain diri dengan cara hidup baru: dalam masa dewasa ini yang gaya-gaya hidup baru paling menonjol di bidang peran orangtua dan perkawinan. Di antara berbagai penyesuaian diri yang harus dilakukan orang muda terhadap gaya hidup baru, yang paling umum  adalah penyesuaian diri pada pola peran seks atas dasar persamaan derajat yang menggantikan peran seks tradisional serta pola-pola baru bagi kehidupan keluaraga.

IX.            Masa kreatif: bentuk kratifitas yang akan terlihat sesudah dewasa tergantung pada minat, kemampuan, kesempatan, dan kegiatan yang akan memberikan kepuasan. Puncak krativitas baru tercapai pada usia setengah baya, karena krativitas pada awal dewasa sering terhalang perkembangannya dan tidak mendapat dukungan yang positif.

Tugas Perkembangan Masa Dewasa Dini
Tugas-tugas perkembangan masa dewasa dini dipusatkan pada harapan-harpan masyarakat dan mencakup mendaptkan pekerjaan, memilih teman hidup, belajar hidup bersama keluarga, membentuk keluarga, membesarkan anak, mengelolah rumah tangga, menerima tanggungjawab sebagai warga negara, dan bergabung dalam kelompok soisal yang cocok.
Tingkat kepenguasaan tugas-tugas pada tahun-tahun awal masa dewasa akan mempengaruhi tingkat keberhasilan dalam mencapai puncak keberhasilan ketika setengah baya. Keberhasilan dalam menguasai tuagassanhat dipengaruhi jenis dasar yang telah sebelumnya.

Bantuan untuk menguasai tugas-tugas perkembangan:
1.      Efisinsi fisik. Puncak efisiensi fisik terjadi pada usia pertengahan duapuluh tahunan.
2.      Kemampuan motorik. Orang-orang muda mencapai puncak kekuatan antara usia 20-30 tahun. Kecepatan respon maksimal terdapat pada antara usia 20-25 thn, setelah itu sedikit demi sedikit menurun.
3.      Kemampuan mental. Diperlukan untuk mempelajari dan menyesuaikan diri pada situasi-situasi baru. Puncaknya pada usia 20-an.
4.      Motivasi. Apabila remaja mencapai usia dewasa secara hukum, mereka berkeinginan kuat untk diangap sebagai orang dewasa yang mandiri oleh kelompok sosial mereka. Hal ini menjadi motivasi untuk menguasai tugas-tugas yang diperlukan agar dapat dianggap mandiri.

5.      Model peran. Karena berinteraksi denagn orang dewasa remaja memperoleh motivasi untuk mencontoh perilaku sesuai garis yang dianut masyarakat dewasa agar mereka dianggap dewasa.

Perubahan Minat pada Masa Dewasa Dini
Perubahan minat biasanya terjadi amat cepat pada masa remaja, apabila perubahan fisik dan psikologis berkurang maka perubahan minat juga berkurang.
Kondisi-kondisi yang mempengaruhi perubahan minat:
1.      Perubahan dalam kondisi kesehatan.
2.      Perubahan dalam status ekonomi.
3.      Perubahan dalam pola kehidupan.
4.      Perubahan dalam pola kehidupan.
5.      Perubahan dalam nilai.
6.      Perubahan nilai seks.
7.      Perbahan dari status belum menikah ke status sudah menikah.
8.      Menjadi orangtua.
9.      Perubahan kesenangan.
10.  Perubahan tekanan-tekanan budaya dan lingkungan.

Jenis minat dapat dibagi dalam tiga kategori, yaitu:
  1. Minat pribadi. Selalu menyangkut seseorang tertentu. Minat pribadi yang kuat pada masa remaja akan terbawa sampai masa dewasa. Minat pribadi yang kuat dapat mengakibatkan egosentris. Minat pribadi meliputi: penmpilan, pakaian dan perhiasan, simbol kedewasaan, simbol status, uang, agama, dll.
  2. Minat rekreasi. Istilah rekreasi diartikan kegiatn yang memberikan kesegaran  atau mengembalikan kekuatan dan kesegaran rohani sesudah lelah bekerja atau sesudah mengalami keresahan batin. Faktor-faktor yang mempengaruhi rekreasi orang dewasa: kesehatan, waktu, status perkawinan, status sosio-ekonomi, jenis kelamin, penerimaan sosial.minat rekreasi meliputi: berbincang-bincang, berdansa, olahraga dan permainan, menjamu (entertainment), hobi, hiburan, dll
  3. Minat sosial. Masa dewasa dini sebagaiamana ditekankan Erikson, merupakan mata “ krisis keterpencilan. “ Dalam masa inioarang sering merasa kesepian.
Dari sekian banyak pergeseran dan perubahan di bidang minat dan kegiatan sosial, yang paling banyak ditemui antara lain sebagai berikut:

1.      Perubahan dalam peran serta sosial.
Keterlibatan dalam kegiatan sosial yang dirasakan begitu penting ketika remaja karena nilai prestasinyan terpaksa dikurangi pada masa dewasa dini. Peran serta dalam kegiatan soisal di luar rumah meningkat menjelang usia setengah baya, yaitu pertengahan sampai akhir usia tiga puluhan. Fktor-faktor yang mempengaruhi peran serta sosial pada masa dewasa dini adalah sebagai berikut:
Ø  Mobilitas sosial. Semakin besar keinginan orang dewasa muda untuk meningkatkan status sosialnya, semakin giat pula ia melbatkan diri dalam organsasi –organisasi masyarakat yang dapat menaikkan jenjang sosialnya.
Ø  Status sosio-ekonomi.
Ø  Lamanya tinggal dalam suatu kelompok masyarakat. Bnayak orang dewasa muda yang pindah ke lingkungan baru harus berpatisipasi dalam organisasi masyarakat untuk bertemu masyarakat dan menemukan teman.
Ø  Kelas sosial.
Ø  Jenis kelamin.
Ø  Umur kematangan seksual.
Ø  Urutan kelahiran.

2.      Perubahan dalam persahabatan.
Keinginan untuk populer dan mempunyai banyak teman mulai memudar menjelang akahir masa remaja dan terus memudar pada masa awal dewasa. Orang dewasa muda biasanya selektif dalam memilih teman.

3.      Perubahan dalam kelompok sosial.
Keakraban antar teman pada masa remaja akan berlanjut ke masa dewasa. Orang dewasa muda umumnya memiliki kelompok teman akrab atau teman yang dapat dipercaya yang jumlahnya kecil. Biasanya mereka itu adalah teman lama, kecuali keadaan telah berubah sehingga tidak lagi cocok dengan teman lama. Jumlah teman akrab tergantung pada keterbukaan dalam berbagai hal.

4.      Perubahan nilai popularitas.
Popularitas kurang penting bagi orang yang mendekati usia madya. Sikap sosial atau kurangnya penerimaan sosial mempengaruhi orang dewasa tapi tidak sebesar ketika remaja. Apabila diterima dalam kelompok mereka akan tunduk pada tekanan kelompok dan berusaha menyesuaikan dengan keinginan kelompok. Apabila tidak diterima sepenuhnya, mereka akan mencari peluang untuk memperbaiki situasi, mereka akan berusaha memenuhi norma-norma yang telah ditetapkan, apabila tidak biasa atau sulit terlaksana, merekapun tidak punya motivasi untuk menyesuaikan diri dengan standar kelompok tersebut. Namun akan mengikuti norma-normanya supaya di mata umum mereka dianggap di terima dalam kelompok tersebut.

5.      Perubahan dalam status kepemimpinan.
Berbagai studi kelayakan kepemimpinan menyimpulkan “ sekali orang menjadi pemimpin, tetap akan menjadi pemimpin “. Apakah seseorang akan terus menjadi pemimpin pada waktu dewasa sangat tergantung pada kemampuannya untuk menadaptasikan diri terhadap kehendak kelompok. Kualitas yang penting pemimpin dewasa:
  • Status sosial ekonomi yang tinggi.
  • Tngkat pendidikan yang lebih tinggi dari mayoritas dalam kelompok.
  • Tujuan yang realistik.
  • Tidak mudah frustasi.
  • Kemampuan menyatuakan perbedaan pendapat dengan bijaksana.
  • Kemampuan menerima keberhasila atau kegagalan secara simpatik.
  • Kemampuan dan kesediaan menerima wewenang
  • Kemampuan dan kesediaan berkomunikasi dengan orang lain dan bekerja untuk keolmpok.

Mobilitas pada Masa Dewasa Dini
Ada dua macam mobilitas yang penting peranannya dalam kehidupan orang muda, yaitu:
A.    Mobilitas Geografis.
Mobiltas geografis adalah perpindhan dari satu tempat ke tempat lain, lebih sering untuk pekerjaan daripada alasan sosial.

B.     Mobiltas Sosial.
Berpindah dari satu kelompok sosial ke kelompok sosial yang lain. Bisa terjadi secara horisontal, yaitu berpindah dari satu kelompok ke kelompok lain pada tingkat yang sama. Bisa juga secara vertikal, yaitu berpindah ke kelompok sosial yang lebih tinggi atau lebih rendah.

Bahaya Personal dan Sosial pada Masa Dewasa Dini
Berbagai bahaya yang bersifat personal dan sosial berasal dari kegagalan untuk menguasai beberapa atau sebagian besar  tugas perkembangan yang penting pada usia tersebut, yang mengakibatkan seorang individu tamapak belum matang dibandingkan orang dewasa muda lainnya.
Beberapa rintangan yang menghambat penguasaan tugas perkembangan masa dewasa dini:
Ø  Dasar yang kurang memadai.
Makin banyak masalah yang belum terselesaikan, makin terasa lama dan sulit prose penyesuaian diri.
Ø  Hambatan Fisik.
Kesehatan yang buruk atau hambatan fisik dapat menggagalkan penguasaan tugas-tugas perkembnagan untuk sebagian atau secara total.
Ø  Latihan Yang Tidak Runtut.
Apabila latihan yang diberikan tidak mempunyai kaitan atau tidak berkaitan sama sekali dengan pola hidup masa dewasa, maka orang yang bersangkutan tidak akan siap menghadapi tuntutan  masa kedewasaan.
Ø  Perlindungan Yang Berlebihan
Seseorang ynag mendapatkan perlidungan yang berlebihan dari orang tuanya ketika kanak-kanak akan mengalami banyak kesulitan ketika menyesuaikan diri.
Ø  Pengaruh Kelompok Teman Sebaya Yang Berkepanjangan.
Semakin lama orang dewasa muda melanjutkan studi, semakin panjang periode pengaruh teman sebaya dan makin lama berprilaku sesuai dengan standar kelompok teman sebaya itu. Sehingga menjadi terbiasa bersikap remaja, belajar berprilaku sebagai orang dewasa akan lebih sulit dari biasanya.
Ø  Aspirasi Yang Tidak Realistik
Orang dewasa muda yang sangat berhasil dalam berbagai hal, sangat besar kemungkinan mengembangkan konsep yang tidak realistik tantang kemampuannya. Akibatnya mereka berharap mencapai sukses yang sama daamdunia orang dewasa.
Kegagalan dalam menguasai tugas-tugas perkembangan masa dewasa dini yang mengakibatakan kegagalan memenuhi harapan sosial dalam berbagai aspek prilaku mempengaruhi  penyesuaian pribadi dan sosial seseorang.
Beberapa bahaya terhadap penyesuaian diri dan sosial yang sangat umum dan sering muncul selama tahun-tahun awal akil-balik:
v  Bahaya fisik. Bahaya fisik yang paling penting dan umum adalah behtuk fisik dan penampilan yang dianggap kurang menarik yang mempersulit penyesuaian diri pribadi dengan kehidupan sosial.
v  Hambatan keagamaan. Ada dua hambatan keagamaan yang penting dalam perkembanan masa dewasa dini, yaitu:1). Penyesuaian diri terhadap agama yang barusebagai pengganti aagama keluarga yamg telah dianut sejak kanak-kanak. Orang dewasa muda tertentu menerima agama baru yang sesuai dengan minat dan keyakinan pribadi dibandingkan agama keluarga. 2). Terjadi pada awal masa dewasa dini, terjadi perkawinan campuran anatar agama yang berbeda.
v  Bahaya sosial. Ada tiga hambatan umum dalam usaha untuk menyesuaikan diri dengan kelolpok sosial pada orang dewasa muda, yaitu: 1). Kesulitan untuk bergabung dengan salah satu kelompok sosial yang  cocok. 2). Rasa tidak puas dengan peran yang dimaiankanya untuk memenuhi harapan kelompok. 3). Faktor mobilitas sosial.

SUMBER : Arsip Kuliah Aya.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

1 komentar:

  1. Ini rujukannya psi perkembangan Hurlock ya sis? Makasih banyak ya, bisa buat nambah bahan materi presentasi

    BalasHapus

Trims ya sudah berkenan ninggalin jejak di Memories of My Life .n_n.