SALAM MESSAGE .n_n.

Rabu, 26 Juni 2013

SURPRISE SETELAH SIDANG SKRIPSI

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيم

ALHAMDULILLAH,.. Tau ngga, sehabis Aya cerita sama Om Elo dan Bundadari kan Aya baru masuk kamar, Ada 1 paket di karpet. ^^, dari PL (Platinum Logistic)  yang bawain buku hadiah buat pemenang Event Perantau dari Penerbit Kunci Media. Hadiahnya kan 1 bukti terbit yang dikirim ke 25 pemenang. ALHAMDULILLAAAAH. Akhirnya sampai juga.. 

Naaaah ini dia, bagus bangeeeeeeeet bungkusnyaaa... 

Ini isi dalam amplop plastik PL yang guede di atas.. ^^,

Itu buku dan Surat Pemberitahuan ^^, 

kebaca Ngga? Ini semacam surat Perjanjian.. ^^,

Naaah ini diaaa bukunyaa.. Antologi Aya ke-49 niiih ^^v

Tuh judul naskah dan nama Aya, yang ada Matrioshyka nya..

Iniiiii sepotong FTS Aya... *kisah inspiratif in Syaa Allah...

Iniiii, biodata Ayaaaa. ^^, 

ALHAMDULILLAH.. Seneng bangeeeet. Sayang Aya sedang ga ada uang lebih sehingga Aya ga bisa beli lagi bukunya, T.T padahal biasanya Aya mesti punya minimal 2, kalau beli 1 tanggung, jadiiiii maunya kemaren beli 3, 100rbu dan ongkir free karena bareng ini dikirimnya, eeehhhh masih belum rejeki, nantilah yaa.. ^^,

Ohya, Aya bolak-balik kamar ga peka kalau ada 1 lagi deket mesin jahit mini Ayaaa.. Pas liat, wuaaaaaaaaaaaaaaaaa  Aya jingkrak-jingkrak karena kesenengan, habisnya ini Aya tunggu-tunggu, ada buku FABEL KEREN, karena FABEL FLANEL dan dapat bonus 3 boneka jariiii, maasyaaa Allah, makasiiiih ya Allah.  Aya sampe ga ingat kalau ini dikirim ke Indralaya, soalnya Aya pernah kasih alamat Aya dan alamat Mas... Makasiiih Mba Watiek Ideo dan Mba Dini Capungmungillll :*


Wuaaaa.. Nih diaaa, berasa mimpi ajaaa..

Hahhhaaaa.... ^^ penasaran bgttttt sama isinya kayak gimana dan dapet boneka jari apa aja.. ^^v

Naaaaaaaaah, ini diaaaa, maasyaa Allaah, bagus bangetttt bukunyaaaaaaa, kereeeeeeeeeen.. Ceritanya bagus-bagus daaaan ilustrasi flanelnya buaguuuus2... Juga 3 boneka unyu ini, makaaasiiiiih Mbaaa Watiek dan Mba Diniiii... Luv you
Waaaaaaaaaaah, ini seperti kejutan terindah bertubi-tubi dari Allah, makasiiih ya Allah, makasiiiih banyak atas segala nikmat hari ini... Terimakasih banyak Allah.. Semoga hamba bisa menjadi hamba yang MAKIN TAQWA, dan SENANTIASA BERSYUKUR, aamiin
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

DI BALIK KISAH SIDANG SKRIPSI

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيم


Hmmm. Aya akan ceritakan dari pagi hingga pulang ke kosan setelah diumumkan Kelulusan sebagai seorang Sarjana Pendidikan..

Pagi ini Aya bangun cepat karena tidur pun lebih awal. Begitu banyak hal yang ingin Aya baca berulang-ulang. Draf Skripsi yang sudah Aya corat-coret kembali Aya baca. Nuansa merah di sana-sini. Setiap apa yang tidak Aya ketahui, sudah Aya cari di beberapa buku dan Aya sertakan dalam halaman kosong draf Skripsi ini. Catatan-catatan kecil di notebook setiap kali bimbingan Aya baca ulang, karena setiap kali bimbingan, kedua dosen PS Aya selalu menyelipkan pertanyaan-pertanyaan yang berpeluang muncul dilihat dari setiap UAP S1 hampir setiap bulannya. Ya, kedua dosen Aya sudah membimbing Aya dengan sebaik-baiknya.

Sehabis subuh Aya kembali memejamkan mata karena Senin lalu, saat Aya lihat SK Penguji yang keluar, Aya dapat jatah terakhir, jam 13.00-14.00 WIB. Berarti Aya akan menunggu sejak jam 09.00-waktu Aya tiba. Aya memejamkan mata sampai jam 07.30. Setelahnya Aya bergegas menyetrika perlengkapan yang akan Aya pakai. Rok hitam yang baru dibeli Dekki kemarin (karena rok hitam dasar Aya satu-satunya dipakai Dekki terus hingga Aya hanya bisa memakai rok berwarna biru, cokelat dan abu-abu), kemeja putih punya Dekki (karena dua kemeja Aya juga Dekki yang pakai hampir setiap hari saat dia PPL, padahal satunya masih baru, dan satu lagi jarang dipakai karena Aya sayang, kemeja itu kemeja yang dipakai waktu MTQ Mahasiswa Nasional di Aceh 2009 lalu), kaos Jilbab hitam milik Aya sendiri dengan dalaman putih milik dek Hesty, sepasang kaos kaki baru yang Dekki beli kemarin juga, serta sepasang sebaru pansus Donkey baru yang Aya beli bulan Maret tadi, serta belum pernah dipakai sekalipun. 

Semua perlengkapan telah selesai disetrika, jadi Aya bisa langsung mandi dan bersiap-siap. Pukul 08.30 Aya berangkat setelah Shalat Dhuha dan baca Qur'an sejenak. Sepatu yang imut berukuran 36 itu ketika Aya pakai ternyata los. Sepertinya ukuran kaki Aya semakin mengecil. Namanya juga sepatu pantoefel, setiap melangkah dan menapakkan kaki di lantai, bunyinya "pletak pletok" berisik banget. Tapi mau gimana lagi, Aya tidak punya sepatu hitam yang lain. Yah, pasrah saja. Untuk menyiasati agar sepatu Aya tidak los ketika dipakai, Aya membeli sepasang kaos kaki tebal di Pak Nazor, lalu segera memakainya di minimarket itu juga. Padahal kaos kaki itu lumayan tebal, tetapi ternyata masih los. Duuuh padahal dulu waktu beli Aya merasa pas dan mantap pakai sepatu ini T.T Akhirnya Aya sumpel dengan beberapa lembar tisu wajah yang dilipat. Masih terasa los, tapi sudah lebih baik dibandingkan sebelumnya.

Aya mulai melanjutkan perjalanan. Ransel Dekki yang Aya pinjam sejak Polo Classic Aya putus terasa berat. Bagaimana tidak? Isinya netbook, casan, payung, alat-alat tulis yang selaaaalu Aya bawa lengkap bahkan superlengkap serta 1 map berisi draf skripsi Aya dan lembaran-lembaran yang lain, termasuk kartu pertanyaan siswa selama penelitian. Tangan Aya memeluk tas hijau bergambar Winnie the Pooh milik Dekki yang cukup berat karena isinya beberapa buku, yakni buku panduan FKIP 2012 (Aya sampai lupa buku ini milik siapa, ntah Egi, Deden atau siapa T.T), buku Penelitian Pendidikan, buku SPSS, buku Revisi Taksonomi Bloom, dan buku Silberman yang berisi ttg 101 Strategi Pembelajaran Aktif. Berat bangeeet, kaki juga licin, Aya mesti berjalan pelan-pelan agar sepatu Aya engga terbang. *Ups.


Tidak jauh dari masjid Persada, Aya ketemu bentor, dan Aya langsung panggil. Selama di bentor, yang terfikir adalah Aya kepingin segera meloncat ke jam 5 sore. Ya, selalu. Saat seminar sejak proposal sampai hasil, ujian, Aya selalu membayangkan Aya sudah melewati ujian-ujian itu, TAPI kan ga ada sensasinya, wong belum tau apa hasilnya. Hmmmm. Berdoa sajalah, semoga tidak ada yang sia-sia. Aya tidak muluk-muluk, nilai B pun sudah membuat Aya sujud syukur,  karena Aya pun sadar diri, Aya sidang sudah kloter ke berapa dari teman seangkatan, bakal wisuda di kloter ke-5 di antara teman-teman seangkatan (September, Desember, Februari, Mei dan Aya in Syaa Allah Agustus). Aya juga berharap, semoga terkabulkan keinginan terakhir Aya, wisuda dengan dua slempang bertuliskan "DENGAN PUJIAN" nantinya. Slempang itu, satu Aya persembahkan untuk Mamak, dan satu lagi untuk Bapak. Slempang itu adalah cita-cita menggebu Aya sejak berjalan beberapa bulan di semester 1.  Slempang itu, Aya kejar karena awalnya bersaing sehat dengan seorang teman SMA, yang sempat dekat dengan Aya sekejap awal kuliah.

Setiap mengingatnya, semangat Aya selalu hadir. Mengapa? Aya pun tak tahu. Mungkin dikarenakan sejak kelas 1 SD kami selalu bersaing, hingga lulus SMA dan ternyata hingga kuliah. Aya akui Aya kalah telak saat kelulusan SMA, dia berhasil menggondol peringkat 1 NEM tertinggi di SMA IPA, sedangkan Aya harus cukup puas di bawahnya, 10 besar saja. Pertama kalinya Aya membuat kecewa Mamak, juga Bapak. Ya, karena selama ini Aya selalu bisa mempertahankan untuk berada di posisi 1. Paling buruk tiga besar lah. Setiap terkenang Mamak dan Bapak, Aya selalu semangat. Aya membayangkan andai Aya kuliah dekat Mamak dan Bapak, ntah jadi apa Aya sekarang. Aya baru sadar bahwa Aya sangat membutuhkan perhatian Mamak dan Bapak jarak dekat. Setiap Aya akan ulangan, Mamak dan Bapak akan menjadikan Aya seperti Putri Raja, membelikan semua camilan yang membantu Aya untuk tahan belajar lebih keras dari biasanya. Aya selalu dibuatkan susu hangat setiap pagi, dimasakin nasi dengan aneka ragam lauk-lauk enak setiap hari, stok biskuit untuk camilan yang selalu menggunung dari Mamak, Bapak bahkan Bu Cak Ayuk Mamak. Begitu carenya mereka dengan Aya.. Maasyaa Allah.. 

Tahukah bagaimana perhatian Bapak setiap dini hari? SSetiap pagi Aya selalu bangun jam 2, listrik yang hanya hidup mulai jam 4 tidak menyurutkan semangat Aya belajar. Bapak membelikan Aya lampu teplok besar dan bagus, yang pasti untuk membantu penerangan Aya agar Aya bisa membaca dan belajar. Setiap jam 01.30 pagi, Bapak akan mulai menghidupkan lampu teplok itu, dan akan membangunkan Aya. Aya yang tidur sendirian, tanpa Dekki karena Dekki sekolah di Islamic Center sejak SMP kelas 1. Setelah bangun, Aya langsung ke kamar mandi untuk berwudlu dan menunaikan sholat sunnah Tahajjud. Begitulah setiap malamnya. Aya bukan orang pintar yang notabene langsung pintar sejak lahir. Tidak. Aya pintar dan bisa, karena Bapak Mamak selalu melatih Aya, mengajar Aya di rumah, mendidik Aya agar Aya terbiasa tekun. Apa yang Aya mau, harus Aya usahakan. Mau nilai rapor bagus, maka usahanya adalah belajar dan rajin mengerjakan soal. 

Dulu, saat SD, Mamak dan Bapak selalu rutin menanyakan kondisi belajar Aya setiap Aya menginjakkan kaki di rumah. Sungguh perhatian. Perhatian itu Aya rindukan karena saat Aya kuliah, ternyata Aya masih mengandai-andai, ada Bapak yang selalu membangunkan Aya, ada Mamak yang selalu care dan mempersiapkan hal-hal terbaik untuk Aya, ada Mamak dan Bapak yang selalu mendukung Aya, mendidik Aya, hingga Aya bisa ini dan itu, aktif ini dan itu, menjadi anak yang punya banyak kepandaian, bukan hanya akademik, tapi juga non akademik. Hanya 1 kurang Aya menurut Bapak dan Mamak, Aya yang pendiam. Pendiam sepertinya memang Aya dapatkan dari keduanya, karena Mamak dan Bapak adalah tipikal orang yang tak banyak omong. Darah seni dan kreatif mengalir dari keduanya. Bapak, seorang Qori', yang pandai di semua bidang. Bapak yang selalu juara mengaji terlebih saat kuliah di Unsri, Aya juga kalah dengan Bapak. Bapak aktif dan juara tingkat dewasa di sini, menjadi guru ngaji anak dosen-dosennya, sedangkan Aya, karena pendiamnya Aya, Aya hanya menunggu dan menunjukkan diri Aya saat lomba digelar. Bapak adalah laki-laki nomor 1 yang berpengaruh atas semua hal positif yang Aya terima hingga  saat ini. Bapak juga sosok laki-laki perapi, Bapak memiliki tulisan yang saaaaaangat bagus. Setiap kelulusan, Bapak selalu kebagian jatah menulis ijazah. Begitu juga Mamak, tulisan keduanya begitu rapi, lentik dan cantik. Mamak dan Bapak menularkan pribadi yang kreatif ke diri Aya. Ayuk saaaayang Bapak

Mamak, dulunya seorang Ibu Rumah Tangga nomor satu di dunia, dan sekarang masih tetap nomor 1 di dunia, meski sekarang Mamak menjadi Guru Raudhatul Athfal Al Huda, sejak Aya duduk di kelas 1 SMA. Meskipun sibuk luar biasa, Mamak tidak pernah melalaikan kewajibannya sebagai istri dan ibu rumah tangga. Mamak yang pembersih, perapi super, dan sangat pandai menjaga penampilan adalah sosok yang WAH buat Aya.. Mamaklah mengajar Aya menata rumah, Mamaklah yang mengajarkan Aya menata meja tamu setiap lebaran yang sudah menjadi tanggungjawab Aya sejak awal kuliah, Mamaklah yang mengajarkan kerapian dan sikap rajin (meski tak jarang Aya malas-malasan), tapi semua Aya dapatkan dari Mamak. Bapak begitu beruntung punya pendamping hidup seperti Mamak, shalihah, dan istri idaman. Cantik seperti bidadari surga, dan Aya sangat mencintainya. Aya tidak bisa membayangkan jika Mamak seorang pemalas, maka tak akan ada Aya yang perfeksionis seperti kata teman-teman Aya termasuk Mas. Tak akan ada Aya yang senang kerapian. Saat Mamak sakit pun, dan terpaksa kami yang menggantikan semua tugas Mamak, Mamak tetap memberi komando yang mana saja yang harus diperhatikan dan apa saja yang harus dilakukan, padahal dalam hati kami anak-anaknya tau, tapi Mamak tidak pernah percaya atas kerja kami. Hee, ya kami maklum, saking perfeksionisnya Mamak dalam banyak hal... Luar biasa.. Ayuk saaaaayang Mamak.

Semua ingatan itu berputar layaknya putaran film di bioskop, sepanjang perjalanan kosan ke kampus Aya mengenang semuanya. Hingga Aya tersadar saat Kakak bentor itu ngebut dan menabrak polisi tidur tanpa sadar yang membuat Aya "terbang" dan kepala Aya terhempas ke besi atas bentor. Aya langsung manyun dan ngoceh "Kak, pelan-pelan dong, mau ujian ini!!". Dia minta maaf dengan nada tak enak karena merasa bersalah. Duuuh dalam hati Aya ngedumel, awas aja kalau apa-apa yang aku baca tadi lenyap gara-gara kebentur ini, huh.

Sampai di gedung baru FKIP, suasana sangat sepi dan mencekam. Kampus layaknya kuburan. SEPI. Tidak ada mahasiswa berseliweran, motor dan mobil terparkir ramai, hanya ada beberapa butir. Masuk ke gedung lalu naik ke lantai dua, sidang akan diadakan di ruang kuliah Biologi di lantai dua, ruangan paling ujuang. Ternyata di sana sudah hampir lengkap, tinggal Mba Ima yang belum. Aya langsung mencari temapt duduk dan sumringah melihat adk-adik 2009 yang rajin banget bantuin nyiapin semua makanan enak di meja. Maasyaa Allah. Aya mulai kembali membaca dan mengulang-ulang. Sepertinya yang lain sudah pakam, apalagi Januar, Adik tingkat Aya 09 yabg berhasil pecah telor. Januar sudah mengambil Seminar Usul sejak semester 6 dan dia berhasil maju seminar semester 6, Aya semester 8. Sedangkan Aya saja baru rejeki seminar di semester 9. Luar biasa Adek ini. Sepertinya kalau dia mau kloter Mei kemaren juga tercapai, hanya saja dia mengukur-ulur dan cukup santai kalau dilihat, serta masih bolak-balik tes TOEFL (yang untungnya kami TIDAK ADA, jatah anak 09 ke bawah). 

Tidak lama, datang Mba Ima dengan suami dan anaknya, Oik. Pembimbing dan Penguji Pajar sudah datang. Jam sudah menunjukkan pukul 09.30. Pajar pun mulai masuk karena dosennya yang paling lengkap. Ibu PS2 Aya sms mengabarkan bahwa beliau kena macet, Aya jadi khawatir dan membalas, "Semoga Allah mudahkan ya Bu, Aamiin". Dan tahukah, tak lama Ibu sampai. Alhamdulillah. Wah sepertinya Aya giliran kedua, karena kami dengar satu Ibu penguji lagi berhalangan hadir karena melayat pagi tadi. Jadi Aya dan Mba Ima hanya akan menghadapi 3 Dosen, 2 Penguji dan 1 PS. Melihat Pajar yang raut wajahnya sedikit sedih, Aya hanya bisa berdoa dikuatkan, karena dua dosen di hadapan Pajar akan berada di hadapan Aya setelahnya. Ibu PS2 Aya mengintip dari kaca dan meminta Aya bersiap-siap. Sudah jam 10.15. 15 menit kemudian, Aya disuruh masuk. Huwaaaa, Aya giliran kedua.

Pajar belum selesai, tapi Aya sudah masuk. Tak lama Pajar selesai, dan saat Pajar berberes-beres perlengkapannya, dosen-dosen terhormat pindah ke tempat Aya. Berarti jadwal ini kembali ke jadwal pertama yang keluar. Jadwal pertama yang  keluar saat Aya tau nama penguji adalah Aya mau urutan kedua, jam 10.00 hingga jam 11.00. Aya mulai presentasi dan alhamdulillah tidak ada rasa gugup sama sekali. Setakh presentasi, pertanyaan dimulai dari Ibu Lucy. Pertanyaan yang sangat tak disangka, dan jawaban yang diminta Ibu tak berhasil Aya dapatkan kebenaran 100 %. Aya tidak gugup, tapi melihat respon Ibu atas skripsi Aya, Aya takut tidak lulus. Skripsi Aya yang tebal 185 halaman itu dianggap TAK BERMAKNA karena banyak hal yang Aya tidak tau itu penting untuk dilakukan. Untung kartu pertanyaan yang buanyak itu Aya bawa, dan Aya katakan sejujurnya kalau pertanyaan-pertanyaan itu tidak Aya rekap, tidak Aya analisis, tidak Aya hitung dan tidak Aya catat yang mana yang Aya jawab, yang mana yang mendapat centang terbanyak dan sebagainya. Apapun resikonya yang penting Aya jujur mengatakan apa yang memang terjadi. Ibu meminta semua hal bermakna yang Aya lewatkan itu dituliskan semuanya di saran, Bab V. Aya hanya mengangguk dan terdiam. Menarik nafas panjang dan tak merasakan lagi bahwa Aya sudah lama di dalam ruangan eksekusi itu. Pembimbing tak berkesempatan untuk membantu meluruskan karena ditahan Ibu Penguji. Ya, Aya mengerti karena memang ini ujian Aya, bukan ujian pembimbing. Doa dan sholawat tak henti-henti Aya lantunkan dalam hati. 

Hampir sejam bersama pertanyaan demi pertanyaan Ibu Penguji, lanjut ke Pak Aan, Bapak Penguji. Bapak yang melihat Aya ngos-ngosan langsung menyuruh Aya mengambil nafas panjang. Sampai Aya mengatakan sudah siap, baru Bapak Penguji menanyakan satu demi satu. Sungguh pertanyaan-pertanyaan hari ini adalah hal-hal yang tidak disangka-sangka. Sungguh Aya tak pernah membayangkan pertanyaan-pertanyaan itu hadir. Selama hampir 2 jam, Aya tidak menoleh ke kaca dimana teman-teman Aya yang lain berdiri dan mungkin melihat wajah pucat Aya, rasanya. Bahkan Aya pun tak sadar Bapak Ibu dosen yang lain turut melihat Aya yang sedang dieksekusi. Huaaa... Aya menjawab hampir semua pertanyaan Bapak dan Ibu, tapi respon yang diberikan seperti Aya tak benar 100 % menjawab pertanyaan-pertanyaan itu. T.T

Jam setengah 1, akhirnya Aya keluar. Aya di dalam sana sendiri, sementara meja seberang sudah berganti tiga orang peserta ujian T.T Bismillah sajalah, yang pasti Aya sesak dan ingin segera meledak. Keluar dari ruang ujian Aya ga bisa lagi menahan tangis, Aya menaaaaangis, ga bisa berhenti, teman-teman dan adik-adik tingkat Aya menemui Aya dan menepuk-nepuk bahu Aya. 
"Sabar ya Mba. Sudah-sudah jangan nangis, in Syaa Allah pulang ini bawa sepeda (S.Pd.)"
Setelah Aya kisahkan respon dosen-dosen di dalam, mereka tak pelak ikut meneteskan air mata. Bahkan Ibu PS2 pun melihat Aya menangis dan mendatangi Aya. "Sudah, sudah. Jangan nangis, sekarang tugasnya hanya berdoa yaa, semoga lulus, in Syaa Allah dikabulkan, seperti tadi Ria mendoakan Ibu agar Allah beri kemudahan menghadapi macet. Alhamdulillah buktinya Allah kabulkan dan beberapa menit kemudian Ibu sampai di sini, oke". Ibu PS2 menenangkan Aya. Selepas Ibu pergi untuk makan, Aya kembali menangis, terharu karena baiknya Ibu sampai berbicara seperti itu saat melihat Aya menangis.

Setelah kenyang menangis, Aya mengajak Pajar untuk menunaikan shalat dzuhur di mushala lantai 1. Kami sholat lumayan lama lalu berdoa dengan khusyuk. Bertukar cerita sebentar lalu kemudian menangis lagi, kami berdua yang mendapatkan dosen yang hampir sama, hanya bisa pasrah dan tak mau mengharap lebih, hanya minta diberikan yang terbaik oleh Allah dan kami yakin Allah ga akan menjadikan semua usaha kami sia-sia, in Syaa Allah....

Tak lama, sidang pun usai. Melihat respon Mba Ima yang sumringah (dengan dua dosen yang sama), Aya dan Pajar hanya bisa diam sambil turut suka. Aya dan Pajar hanya ga bisa mengandaikan nasib kami. Tapi ternyata, Ayuk Tiwi juga sudah kenyang menangis. Beruntung sekali dia didatangi 5 sahabatnya. Aya dan Pajar hanya sendiri. Dulu, saat Mak dan Mbak Yen sidang, Aya datang sampe sore, tapi sebelum yudisium Aya pulang karena badan Aya sakit semua. Sidang Adik Amel dan Tante, Aya perjalanan pulang ke Bangka  dua hari sebelum idul Adha, lalu sidang Mba Mer, Aya sedang sibuk-sibuknya revisi draf skripsi Aya.. Jadi wajar sajalah Aya sendiri.. Tapi In Syaa Allah doa-doa mereka senantiasa hadir untuk Aya. 

Aya sama sekali tak terfikirkan untuk makan. Sama sekali tak terfikirkan untuk melihat handphone dua-duanya barang sedetik. Nantilah, sore saja, kalau sudah LULUS, baru Aya kabarkan semuanya. 

Menunggu hingga jam 13.30, akhirnya dosen-dosen sudah selesai makan dan sholat, sehingga sudah berkumpul lagi di dalam ruang Ujian. Kami semua disuruh masuk karena akan dilaksanakan Yudisium alias Pengumuman Kelulusan. Tak biasanya semua tanpa terkecuali diperbolehkan untuk masuk dan menyaksikan. Biasanya hanya si peserta ujian yang boleh masuk, tapi kali ini seeeeemuanya boleh masuk. 

Yudisium dibuka oleh Pak Kodri selaku Kaprodi, lalu disusul sambutan oleh Ibu Huzaifah. Dosen satu ini, adalah salah satu dosen yang paling Aya senangi, karena sikapnya yang ramah, dan baik banget sama Aya. Dulu saat Aya pingsan, Bu Lucy dan Bu Huzaifah yang mengantar Aya ke kosan, dengan Mak Juz. naik mobil Pak Dekan setelah Aya dibawa berobat ke Puskesmas Timbangan. 

Aya dan Pajar adalah peserta ujian dengan wajah termurung. Ibu Huzaifah berulang-ulang kali menyebut nama Aya, mengandaikan Aya yang akan segera menelpon Mamak Bapak mengabarkan kelulusan Aya, mengandaikan Aya yang nantinya akan pulang ke Belinyu dan mengabdi di sana, dan masih banyak lagi, hingga akhirnya Bu Huzaifah meminta Aya dan Pajar untuk tersenyum karena terlihat kami berdua yang paling murung dan tegang. Aya menatap mata Ibu selama Ibu berbicara, tanpa meleng. Aya tidak menunduk. Setiap dosen yang berbicara Aya tatap matanya.

Sampai akhirnya pengumuman kelulusan tiba. Karena kami sudah bersusun rapi dengan paling kanan Janu, Mba Ima, Aya, Pajar lalu Ayuk Tiwi maka Pak  Kodri mulai mengumumkan dari Janu 09, dimulai pukul 13.51. Janu ditanya pertanyaan mana yang yakin 100 % benar dijawab dan pertanyaan mana yang 100 % ga bisa jawab. Janu menjawab sekenanya dan ekspresinya difoto sebelum diumumkan nilai. Ternyata Janu LULUS dan mendapat nilai A. Semua teman-temannya adik-adik 09 bertepuk tangan dan berteriak Cum laude, Cum Laude

Kemudian urutan kedua, Mba Ima, angkatan 06. Aya dan Pajar menyangka Mba Ima akan mendapat nilai A, karena sidangnya yang berjalan hanya 45 menit dan Mbak keluar dengan wajah sumringah. Tapi ternyata Mba Ima harus puas dengan nilai C. Tapi Alhamdulillah, masih lulus dan tidak harus ujian ulang bulan depan.

Urutan ketiga, Aya. Aya maju selangkah saja, tidak seperti Mba Ima dan Janu yang maju dua langkah. Aya langsung melihat mata Pak Kodri yang menanyakan kira-kira apa yang akan Aya katakan lewat telepon kalau Aya lulus, begitu juga kalau Aya ga lulus. Sebelumnya Aya menjawab TIDAK TAHU, karena belum diumumkan, tapi Ibu Huzaifah dan Pak Aan mengulang permintaan Pak Kodri tentang apa yang Aya katakan jika Aya lulus, dan apa yang akan Aya katakan jika Aya tidak lulus.

Aya terdiam lama, berusaha mengontrol sesak di dada, yang jika dibawa ngomong akan tumpah ruah air matanya. Ay kemudian menjawab, Andai lulus Aya akan bilang "Mamak, Bapak, Alhamdulillah Ayuk lulus". Langsung disahut Ibu Huzaifah, "lalu andai tidak lulus?" Aya menjawab "Mamak, Bapak, MAAF, .." belum selesai bicara sudah dipotong, "Lha kenapa minta maaf? Berarti Ria ga yakin lulus ya?" Aya mulai sesak dan mata Aya memerah. Aya terdiam, hanya bisa meremas-remas tangan Aya sendiri.

"Baik akan kuumumkan. Ria Hidayah, dengan NIM 06081009023, LULUS, dengan nilai B". ALHAMDULILLAAAAAAAAAH. Aya langsung jatuh ke lantai, sujud syukur cukup lama. Air mata Aya benar-benar tumpah ruah dan adik-adik 09 riuh rendah berteriak. Aya dapat B gendut... Alhamdulillah.. Aya bisa bawa slempang untuk Mamak Bapak In Syaa Allah, aamiin,..  Ibu Huzaifah nyeletuk "Nah telponlah Mamak Bapak habis ini ya". Dan saat itu Aya tidak berani lagi menatap mata dosen-dosen yang berbicara, hanya bisa menunduk untuk menahan agar air mata Aya yang mengalir deras tak terlihat. 

Selanjutnya untuk Pajar dan Ayuk Tiwi. Keduanya dikatakan HARUS UJIAN ULANG bulan depan. Dosen-dosen yang terlihat serius sudah bersahut-sahutan menentukan kapan mereka sidang ulang.Pajar sudah pasrah dan mengatakan SIAP ujian ulang, tapi tidak dengan Ayuk Tiwi. Ayuk Tiwi hanya bisa menangis tanpa bicara, sampai akhirnya Pak Kodri selaku Kaprodi mengatakan bahwa beliau belum mengumumkan nilainya. Haaaaaaaaaaaaaaaa, dan ALHAMDULILLAH mereka berdua lulus dengan nilai B. ALHAMDULILLAH. Pajar langsung sujud syukur dan menangis sesenggukan. Kami disalami oleh Bapak Ibu Dosen dan Aya mengucapkan terimakasih kepada semuaaa dosen, Alhamdulillah, nikmat-Mu sungguh besar ya Allah, terimakasih. 

Setelah bersalaman dengan Bapak Ibu dosen, gantian dengan adik-adik 09 dan teman-teman 08 yang datang. Aya kembali menangis haru, berpelukan lama dengan Pajar, Lisma, dan Deika 09 yang saat Aya menangis dia menenangkan Aya akan dapat S.Pd pulang nanti sambil menitikkan air mata.

Hmmm. Aya belum juga memegang HP karena tas Aya di luar ruangan. Sampai akhirnya semua urusan dalam ruangan sudah beres, Aya langsung mencari-cari HP dan melihat begitu banyak panggilan tak terjawab serta puluhan sms masuk. Semua menanyakan hasil sidang skripsi Aya dan terimakasih Allah karena Aya bisa membalas sms-sms itu membawa kabar bahagia. 

Setelah turun ke bawah dan keluar gedung, baru Aya menelpon Bapak mengabarkan lulus dengan suara tertahan ingin menangis.Alhamdulillah. Uang yang tinggal selembar biru tak mengapa. Sepanjang perjalanan di angkot Aya tak henti-henti mengucap syukur. Sampei turun di komplek dan tak ada bentor yang lewat, hingga Aya harus berjalan kaki dengan punggung berat dan tangan kiri kana penuh dan berat. Sepatu berat, membuat Aya hampir beberapa kali merebahkan badan di jalan, ingin pingsan. Sampai akhirnya Aya tiba di kosan dengan selamat dan kepala sakit karena sudah jam 3 sore dan belum makan sejak pagi.

Ohya, Aya juga sepanjang jalan langsung sms ke Kedua Dosen PS Aya untuk mengabarkan bahwa Aya lulus, Alhamdulillah, langsung dibalas kedua Ibunya, senengggg banget Ayaaaa.. 

Di kosan ada Om Elo dan Bundadari dan Aya bertukar cerita sidang dengan Om Elo sampai jam 4. Baru Aya membereskan kamar dan melakukan rutinitas lainnya. Beberapa hari ke depan Aya pasti akan capek berat. Capek dari hari ini yang efeknya pasti mulai terasa besok..

Oh, Allah, malam ini Aya bisa membawa kabar bahagia untuk teman-teman Aya baik di dunia nyata maupun maya.. Makasiih Ya Allah..

Finally, Ria Hidayah, S.Pd.
Allaahu akbar.. Semoga ilmu dan gelar ini berkah serta dapat segera mengaplikasikan ilmu yang didapat selama 4thn 8 bulan pendidikan S1. Aamiin Aamiin Aamiin..

Foto yang dibikin Dedek Pooh ^^, Makasiih Dedek

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

AKHIRNYA, RIA HIDAYAH, S.Pd.

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيم

ALHAMDULILLAH.. Akhirnya..

Alhamdulillah, in Syaa Allah double slempang itu masih rejeki Aya ^_^
ALHAMDULILLAH..

Syukur tak terhingga hamba haturkan kepada Allah SWT Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang, sholawat serta salam teriring untuk Baginda Rasulullah SAW..

Terimakasih Allah atas kesempatan yang Engkau beri sehingga hamba bisa menggenggam gelar S.Pd hari ini. Terimakasih teruntuk Mamak dan Bapak Ridwan Jusan tersayang, Adik2 tercinta Rizqi Novita Sari ( Estrella No Tomodachi ),Muhammad Ridhoni, Muhammad Yusril Hadi, atas segala doa dan dukungan yang tak pernah habis.. Terimakasih untuk Arif Yudha Prawira sahabat yang hampir 4 tahun selalu ada, peduli dan siap membantu meski sedang sibuk-sesibuk-sibuknya kuliah di Kedokteran hingga hampir selesai koass, Terimakasih juga untuk Ayah Ibu dan adik-adik Mas terkasih (Dek Linda, Dek Ucup, Dek Ulan).. 


Terimakasih untuk kedua dosen pembimbing yang senantiasa sabar membimbing agar terselesaikannya skripsi ini, Ibu Dr. Rahmi Susanti, M.Si dan Ibu Dra. Djunaidah Zein, M.Pd, serta kedua dosen penguji Ibu Dra. Lucia Maria Santoso, M.Si dan Bapak Mgs. M. Tibrani, S.Pd., M.Si. Tak lupa berterimakasih untuk semua Dosen Pendidikan Biologi FKIP UNSRI yang sudah mengajar sejak awal kuliah hingga terselesainya amanah ini..

Tak lupa pula Aya ucapkan terimakasih banyak untuk semua keluarga besar yang telah mendoakan (Abang Tria, Abang Feri, Abang Yadi, Pak Cu dan Makcu, Ayuk Lia, Ayuk Maya, dan lainnya), semua sahabat dan kerabat yang senantiasa men-support agar senantiasa bersemangat menyelesaikan skripsi.. Dik Tri Oktaviani, Om Elo', Mba Mery Angraini, Tante Fitri Jayantie, Mba Roesmila Dewi Alkhansa, Adik Amelia Rizkawati, Mak Juz Mini Ayat, Ayuk Ria, Mba Ocha, Indah Nurul Fathihah, Chelok Ana, Mba Imah, Pipi, Fadly, Dedi, Nuna, Eliya, Kak Maya Zain, Ayuk Erma, Ummi Ratu, Uni Shari, Puput, Vemi, Feni, d Hesty, Ayuk Ivon, Kak Shirla, Ayuk Vita, Multi "Cy", mba Um, Mba Eka, Lisma, Bintarti, Ami, d Hesih, D Dyah Pooh, D Vina, Emma, Kia, Ebbie, Liana serta seluruh sahabat dan kerabat yang lain yang tak dapat disebutkan satu per satu dan tak lupa seluruh teman crafter serta penulis lepas..

Semoga yang sedang berjuang Allah perlancar dan permudah agar segera mencapai apa yang dicita-citakan, Aamiin Aamiin Aamiin Ya Rabbal Aalamiin

Selamat untuk Januar Tri Santosa, S.Pd., Pajar Listari, S.Pd., Indah Pratiwi, S.Pd., dan Rachmadiyanti, S.Pd. 

(Terimakasih sebesar-besarnya untuk adek2 Pendidikan Bio'09 yang sudah bersibuk-sibuk mengurusi ini itu membantu kami yang sedang eksekusi, semoga Allah membalas semuaaaaa kebaikan kalian)

(Terimakasiiiih banyak untuk Mbak Anni Sofiah, Mba Msy. Rahayu Wahyuni dan Mba Wulan Fitriani Safari yg sudah buanyak membantu selama proses kuliah dgn bagi2 Arsip, makasiiiiiih byk Mba, Semoga Allah balas semuuuua kebaikan Mba)

Special thanks to Mba Deasylawati Prasetya (novelnya nemenin Aya saat Aya sedang suntuk dari skripsi, ihihihi) 

Kampus FKIP UNSRI Indralaya, Rabu, 26 Juni 2013

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Selasa, 25 Juni 2013

H-1 UAP S1 (SIDANG SKRIPSI)

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيم

Hmmm.. H-1 UAP S1(UJIAN AKHIR PROGRAM STRATA 1 ALIAS SIDANG SKRIPSI). Aya sms Pajar, nanya ini itu perlengkapan besok, dan jawabannya Pajar ga tau, heee. Maksudnya ga ke kampus, soalnya untuk konsumsi juga udah beres seeemua. Jadi sehari ini Aya di kosan aja, sendirian.

Sejak pagi Aya sudah memegang draf skripsi Aya dan duduk di depan TV. Bosan di kamar, Aya bawa bantal dan buku-buku. Aya kembali mencoret-coret draf skripsi Aya. Saat mata lelah, Aya mengalihkan ke TV, nonton FTV, lalu balik lagi ke draf skripsi dan buku-buku yang Aya pakai dalam penyusunan draf skripsi Aya. Kalo udah pusing, Aya minum susu beruang, makan kue, lalu tiduran sebentar sambil baca dan ngawang-ngawang, buka-buka notes-notes setiap bimbingan selama ini. Trus kalau udah beneran capek banget, Aya mejem, namanya juga sendirian... Hmmm

Sampe sore mengulang-ulang hal itu. Berapa kali ditelpon Bapak, lalu gantian Mamak. Begitu seterusnya. Saaampe petang. Ohya, setiap hari Aya selalu nanyain paket felt  motif Aya dari Bunda. Hihi. Sampe boseeeeen itu Pak JNE bales sms Aya tiap hari. Sampe akhirnya pagi tadi Bapaknya bilang kalau udah sampe, ada 2. Haaa, senangnyaaa..

Dan barusan akhirnya dianter sama Kurir JNE, alhamdulillah..
Allah kasih sedikit hiburan buat mata melihat kain dengan motif lucu-lucu ini...
Tapi maaf Aya ga sempat foto satu per satu isinya, jadi Aya fotoin paketnya aja yaa :p

Duuuh senang sekaliii akhirnya kain-kain unyu Ayaaa sampe jugaaa.. hahaaa, sejak Akhir Mei

Dua pulaaa, duuuh pasti isinya menggemaskan ^^,

Makasiiih Bundaaaa ^^,
Kembali ke SKRIP---SI.. ^^, 
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Senin, 24 Juni 2013

BUKU DAN KAIN FELT MOTIF ^_^

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيم

ALHAMDULILLAH.. 
Jujur lelah banget, tapi sangat lega.. Tinggal belajar. Dan besok ga usah keman-mana lagi deh. Semua, termasuk konsumsi udah beres. Tinggal mempersiapkan diri pribadi aja.. Ohyaa, tadi Aya bilang kan ada 2 paket sampe dari Pak Pos... Yuk intiiip. Ada antologi ke-41 dan 45 Aya dari Penerbit Harfeeyyy plus Kain Felt Motif dari Mba Rosa. ^^,

Pertama dari Penerbit Harfeey. Makasiiih ya Dek Boneka Lilin ^^,

Ini diaaa paket dari Penerbit Harfeeey ^^, Akhirnyaaaa.. ^^m Seneng bangeeeeeeeeeettt

Ada 3 eks Cerita SMA #5, dan 2 eks Aku yang Lain #2 pesenan Aya.. Ternyata yang dijanjikan ada tuh, Novel Islamiiii ^_^ Alhamdulillah, SWENENG BWANGETTTT AYA..  makasiiih Dek Boliiiiiiiiiiin

Ini penampakan depan dan belakang buku Antologi ke-41 Ayaaa ^^, 1 Buku buat Puput niiih

Niiih daftar isinyaa, beneran ada naskah Aya yang lolos, PELEPAS DAHAGA DI OSIS ^_^

Nih diaaa cuplikan FFnyaaa.. ^^

Daaan ini biodata Aya di buku Cerita SMA #5

Kalo yang ini, buku Aku yang Lain #2 ^^,

Naskah Aya berjudul Lukaku Berakhir  Suka ^^,

Ni data diri Aya di buku iniii, hiihihhihi.. (liat deh, yang di atas 33 antologi, yang ini 43 antologi ^^, Alhamdulillaaah )

Dan ini bonusnya, pas pula dengan kesukaan Aya, novel Islami ^^, Makasiiih Dek Boliiin

Nah kalau yang ini dari Mba Rosa ^^,

Maaf Aya males buka dan fotoin per lembar jadi langsung foto begini aja.. Hihi (di balik si kepik, motifnya buanyaaaaak unyu-unyuuu, oooh Allah, i love craft )

Buat sobit Aya, Puput ^^,
Dan iniiiii, mau kasih buat Pupuuuut ^^, Semoga segera ketemu waktu yang pas buat ketemuan Aamiin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

SEBAR DRAF SKRIPSI (H-2)

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيم

Dua hari lagi Ujian Akhir Program Strata 1 alias SIDANG SKRIPSI Aya dan 4 teman yang lain (Ada Pajar, Ayuk Tiwi, Januar, dan Mba Ima). Hmm Alhamdulillah semua sudah beres sebelum masak-masak kemaren. Jadi Aya bisa istirahat dengan lumayan tenang semalam. Sungguh, menjelang sidang skripsi Aya ngga ada deg-degan sama sekali.. T.T Jadi takut sendiri. Dulu pas seminar hasil, Aya deg-degannya seminggu sebelum majuuuu, nah ini engga ada deg-degannya hingga H-2. Mungkin ntar hari Rabunya kali yaa baru dag dig dug dhuerrr

Aya agak santai paginya, sampe lupa ngeprint stiker nama untuk undangan T,T hingga akhirnya jam 8 Aya dirongrong sama Pajar bahwa Pak Aan akan pulang sebentar lagi. Huwaaaaaaaaaa, Aya mandi aja belum, setrika juga belum selesai, jadi Aya pasang aksi supercepet, TAPI Aya jadinya berantakan kalau kerja dikejer-kejer, mana HP derang-dering terus, pusiiiiingggg.. Sampe akhirnya Aya naik bentor dengan uang pas-pasan. Untuuung Mamang bentornya engga nolak dikasih Rp 10.000,- (kan BBM udah naik hahah, apa Aya yang memang selalu ngasih Rp 10.000,- padahal orang Rp 5.000,- yaa, ntahlah, yang jelas setiap kali Aya naik bentor, bentor menyelamatkan Aya dari TELAT, Jadi ya mungkin wujud terimakasih Aya memberikan upah ke Mamang seharga Rp 10.000,-, 5 x lipat naik angkot, huaaahhh)

Sampe di kampus untuuung aja masih ditunggu Pajar. Pajar juga belum ngasih padahal kan Pak Aan pembimbingnya, heee. Baiknya, Aya ditungguin. Sampe ketemu Pak Aan, ada masalah. SK penguji kami BELUM SELESAI dari Dekanat. Ini dosen-dosen ga bersedia datang kalau ngga ada SK dan Undangan itu, soalnya kan di SK itulah nama-nama beliau tertulis beserta nama kami mahasiswa yang diuji serta waktu dan tempat ujian.. Fiuuuuh..

Jujur Aya katakan, bukan sedikit uang yang diperlukan untuk sidang skripsi T.T Hiksss.. Banyaaaak.. Padahal Aya sudah nge-print sendiri, sebagian, heee --printer ngadat--, sisanya dicopy, Aya pikir uang Rp 200.000,- cukup untuk siapin berkas, nyatanya kurleb Rp 400.000,-. Belum konsumsi untuk dosen dan adek-adek yang bantunya, per orang 100ribu, dan kita ngga ikut makan T.T Bener-bener perjuangan deeehhh dari segi apapun. Ya biaya, ya tenaga, ya otak, seeemuanya..

Menunggu surat itu selesai sampe menjelang zuhur. Ibu Lusi  (Penguji) sudah menyuruh untuk letak di loker, begitu juga Ibu Rahmi (Pembimbing 1) , TAPI ternyata prodi TUTUP, maksudnya sih Jurusan lama, yang ada loker-loker dosen. Jadi untuk Ibu Lusi kami pegang sampai Rabu pagi dan Ibu Rahmi kami antar ke TU. Untuk Pak Aan (Penguji) kan sudah tadi, lalu Aya nelpon Ibu Djun (pembimbing 2) dan Bu Tas (Penguji) dan beliau berdua minta diantar ke Palembang. 

Awalnya teman-teman Aya minta tunggu, TAPI dosen yang akan kami temui beda. Dan teman Aya yang minta tungguin rumahnya di Palembang, Mba Ima sampe siang Aya berangkat ke Palembang belum berangkat dari Gelumbang (sejam dari Kampus, hampir 3 jam dr Palembang eh Bukit maksudnya). Jadi Aya sesegera mungkin bergerak cepat. Waktu udah menunjukkan pukul 13.30. Aya sendirian, Mas juga jaga. Jadi Aya ga boleh ngerusuhin Mas.

Sampe di Ogan, seppiiiiiiiiiiiii banget. Aya udah sewa ojek agar sekali jalan masuk ke Ogan lalu ke Demang Lebar Daun. Biasanya Aya jalan kaki ke dalam, tapi itu udah tepar banget, untung jam 10pagi dah diajak Pajar makan di kantin dan Aya minum Juz Mangga, slurrrpppp, nikmaaat... Pas sampe di Ogan, malah sepi senyap. Ibu Djun minta dititipkan di Ibu TU Biologi FKIP Ogan aja, Ibu Mega. Sampe sana, Ibunya malah ke FKIP Induk, jadi Aya menunggu dengan gelisah. Di sana juga Aya ketemu Ibu Lusi. 

Kenapa Aya gelisah? Karena Aya udah sewa Mamang Ojek, Rp 20.000,- sampe ke Pusda (langsung nunggu Bus Bukit untuk pulang niatnya). Akhirnya Aya batalin Mamangnya dan Mamangnya minta dibayar Rp 5.000,- untuk jarak 100 m doang T.T hiksss.. Ga apa deh, uang di tas masih cukup untuk pulang T.T dan bisa naik ojek sekali ke Demang Lemar Daun. Ga lama Mamang Ojek muter balik, eeehhh Ibu Mega datang, jadi segera Aya kasih ke Ibu Mega dan segera pamit ke rumah Bu Tas. 

Sampe di persimpangan Ogan yang arah ke rumah Emel, Aya naik ojek lagi.. Minta antar ke Demang Lebar Daun. Ibu bilang bahwa drafnya letakkan saja di meja teras. Gak usah ngetuk pintu dll, nanti Ibu bisa cek soalnya Ibu bilang Ibu sedang di luar. Kakak Ojek yang nganter Aya nyeletuk "Dek, nggak dipanggil ya Ibunya?" Aya jawab "Ibunya bilang letak aja di sini, Kak". Tapi daripada Aya menyesal, Aya celingak-celinguk dan ngintip ke pintu dapur Ibu, ALHAMDULILLAH Ibu lagi jahit-jahit di samping, Alhamdulillah. Langsung salim dan Ibu langsung nanya mana drafnya. Habis itu Aya langsung pamit pulang dan minta diantar Kakak Ojek itu ke Bus Bukit. Maksud hati  Aya mau naik Bus di depan Pusda, kan dikit lagi ke Pusda, eeehhh diantar balik lagi ke Unsri Bukit, jadi Aya nunggu di seberang Unsri Bukit dehhh. Ga lama dateng Busnya dan jalaaaan.. Untuuung bus ga padet kayak biasanya jadi Aya dapet duduk deket jendela dan banyak angin segar. 

Sesampai di depan masjid Agung, alhamdulillah, ada Bus Indralaya. DAN PAS AYA MASUK, BUSNYA LANGSUNG JALAN. Horeeee, ternyata kurang satu penumpang. Duduk sama Ibu-ibu. Pantes ibunya engga mau deket jendela, soalnya ga ada kacanya, mana panas terik pulaaaa. Untungnya lagi Aya kan imut dan mungil, jadi meringkuk sedikit Aya udah terlindungi dari panasnya matahari, malah Aya dapet angin sepoi-sepoi, Alhamdulillaah..

Sampe di Indralaya jam 5 sore. Itu tadi Aya udah buru-buru. Mungkin kalau Aya nunggu teman-teman yang lain, Aya bakal balik sendirian ke Layo jam 7 malam. Fiuuuuh. Untuuung gerak cepat dan Alhamdulillah semua aman.

Pulang ada sisa uang 20ribu. Lumayan beli model 3 bungkus. Karena ga ada yang mau jadi Aya beli 1 model dan 1 kaleng Lasegar aja deh.. ^^, Alhamdulillah, sampe ke kosan disambut dua paket dari Pak Pos. Makasiiih Pak Poooosssss...

Makasiiih atas kemudahan-kemudahan hari ini ya Allah.. Makasiiiih ^^, SMGTTTT.. Malam ini ngecek PPT. Bismillah.


Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Minggu, 23 Juni 2013

SEGUNUNG PAKET AYA

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيم

Huaaa.. Hari ini Minggu. kemaren-kemaren banyak yang PHPin Ayaa.. Paket Aya belum diantar2. T.T Padahal Aya tiap hari nunggu. H-3 Sidang skripsi Aya dibuat penasaran tingkat dewa oleh alat bahan craft Aya yang baruuuu Hikssssss..

Tadinya Aya mau ke Palembang aja jam 7 biar Aya ambil ada 5 paket. Dua dus supergede, 2 amplop yang juga gede dan 1 buku Diary Ramadhan.. Tapi ternyata yang nganter paket berkenan bawa semua paket,  Dan Pas Aya lihat ke motornya Masyaa Allah, paketnyaaa buanyaaaaaaaaaaaaak banget.. Di ransel ada 3, dan di depan ada1 dus besar, juga di bangku belakang motor yang diiket T.T

Aya sedih lihatnya. Kasian. Wajahnya capek banget, Kasian. Hiks...

Oh ya ini paket2 yang dianter tadi...

Ini 1 paket buku.. Isinya Diary Ramadhan..
Ini Diary Ramadhan dari Mba Cenung.. Saat itu Aya masih dapat diskon 34 %

Tebel bangettt. Sekarang kayak buku, kalau taun kemaren kertas2 yang dijilid spiral tapi tetep isinya keren.  Tahun kemaren Aya sempat belikan untuk Dekki, Bundadari, Mas juga..
Trus ini dua amplop yang lumayan gede jugaa ^^,
Dua amplop ini... Isinyaa adalah gambar di bawahnya..

Ini isi dua amplop di atas, kalau dijadikan 1 maka kena biaya volume, makanya dijadikan dua, dan ongkir ke Layo beda jauh dengan Palembang T.T

 Trussss ini isi kardus guedeeee yang pertama..
Ada mutiara renteng 4 mm ^^, huahaha

Mutiara renteng 6 mm, hihiiiii

Mutiara renteng 8 mm :D

Ganci, ganpe, jepit, tali souvenir, mote renteng :D

Ini mote renteng sama pita organdi :D

Pita GG polos ^^,

Pita kotak-kotak ^^,

Pita kotak-kotak jugaa ^^,

Pita Satin Lokal dan Import ^^,

Pita Emas Perak ^^,

Trus isi kardus gede kedua, seperti foto yang pernah Aya posting sebelumnya (Aya capek bongkar lagiii, hiihihih, soalnya bongkar yang di atas udah lumayan cuapeeek T.T dan hematnya foto dari Mba Dian ini satu foto langsung masuk semua, kalo Aya pasti butuh berapa kali foto baru masuk semua, hihiiii, pembelaan diri)

Semuuuua jadi satu, lihat ini sumringah bangeeeeeeeeeeeeeeeeettt ^^, ALHAMDULILLAH.. 

Kalau mau liat benang-benang punya Aya yang Aya dapetiiin ^^, niih Aya minta foto-fotonya dari FB Mba Dian ^^,










Kala itu, rejeki Aya menjelang sidang Aya dapat merebut 9 paket benang murah meriah... Alhamdulillah.. Kesempatan yang Aya nantikan sejak lama, meskipun banyak juga yang Aya pengen Aya telat rebutttt, T.T tapiiii, cukuplah, rejeki Aya ya mereka iniii..

Makasiiih ya Allah, semoga semua ini TIDAK AKAN PERNAH SIA-SIA, AAMIIN

SEMANGAAAATTTT, Makasiiih Bapak, Makasiiih juga udah antar paket ayaa..
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...